Friday, February 5, 2016

Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek'

Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek' - Kali ini Arena Motor akan mengulas artikel Motor terbaru berjudul Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek' yang dikutip dari Otosia.com. Jika anda ingin mengetahui lebih detail mengenai artikel Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek', anda bisa menyimak artikel kami tentang Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek' dibawah ini.
Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek'

Punya kesempatan dilatih instruktur balap dari Jepang, para pebalap Yamaha Indonesia pun memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. Hal ini diberikan kepada para pebalap Indonesia yang tergabung dalam Yamaha Racing Academy. Mereka mendapat berbagai teori yang ditekankan merupakan dasar saja, sebelum akhirnya para pebalap menangkap perbedaan dan karakter.

Teori yang ditekankan pun hanya sebagai gambaran dasar. Ini tidak berarti bahwa teori akan bagus dan cocok bagi misalnya pebalap A atau pebalap B. Instruktur asal Jepang, Yoshiyaki Kato, yang dibantu penerjemah, mengatakan hal itu.

"Teorinya kita kasih, sesudah itu dicobakan. Setelah itu pun bukan berarti teori itu akan bagus, cocok buat si A, cocok buat si B. Teori yang kami sampaikan hanya untuk mengenalkan saja," ujar Yoshiyaki Kato.



Hal ini misalnya pada pengambilan posisi saat belok. Dalam langkah tersebut, pebalap harus sebaik mungkin memanfaatkan pusat dari gaya tarik Bumi atau center of gravity.

"Center of gravity itu bisa diambil kalau sikap badan kita seperti apa. Semakin miring, semakin memperlancar kita melewati tikungan, tetapi kalau terlalu ekstrem akan berbahaya," tambahnya.

Seperti diberitakan, tim Yamaha Racing Indonesia tampil luar biasa menjuarai Suzuka 4 Hours Endurance Race yang digelar di sirkuit Suzuka. Pencapaian ini menyempurnakan hasil hari sebelumnya kala Team B Pasangan Sudarmono dan Sigit PD sukses meraih pole position, dan ini merupakan pertama kalinya peserta non-Jepang dapat meraih hal tersebut.



Sementara itu, Imanuel Pratna dan Shigeru Ibaraki yang memperkuat Tim Yamaha Racing Indonesia A menjadi kampiun setelah mencatat waktu tercepat 4 jam 23,617 detik. Adapun Tim Yamaha Racing Indonesia B Sudarmono dan Sigit PD berhasil keluar sebagai runner-up dengan catatan waktu 4 jam 28,329 detik. Kedua tim membanggakan masyarakat Indonesia dengan mengibarkan bendera Merah Putih di Negeri Sakura, yang dengannya menjadi hadiah bagi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Sekian berita Motor terbaru dari kami mengenai Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek'. Harapan kami artikel seputar Motor yang berjudul Yamaha: Teori Tim Jepang ke Pebalap Indonesia Bukan Berarti 'Saklek' ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Arena Motor untuk mendapatkan beita seputar Motor setiap harinya.