
Wali Kota Bogor Aria Bima menilai pengembangan Trans Pakuan, di wilayahnya mendesak dilakukan. Jika tidak, masyarakat setempat bakal terjebak dalam lautan angkutan umum."Karena setiap weekend yang lewat Jagorawi 50 ribu kendaraan, pakai kereta bisa 100 ribu orang. Ketika hari biasa, 600 ribu komuter bolak balik Jakarta-bogor, Jadi kalau enggak ada langkah-langkah radikal, bogor akan stuck, setiap minggu kita enggak akan bisa kemana-mana," ungkap dia seusai kongres internasional Eastern Regional Organization of Planning and Housing (EAROPH) ke-24, Jakarta, Selasa (12/8) malam.Namun, pengembangan angkutan publik modern tersebut masih mengalami sejumlah kendala. Antara lain, pendanaan dan penghapusan ribuan angkutan perkotaan atau angkot di Bogor."Kita masih mencari ruang-ruang untuk pendanaan paling tidak 200 armada Trans Pakuan," kata dia.Arya menghitung ada sekitar 7.412 angkot yang melintasi wilayahnya. Menurutnya, jumlah itu sudah terlalu banyak sehingga harus digantikan dengan Trans Pakuan. "Tantangan terbesarnya adalah konversi 7000 angkot itu ya karena kaitannya dengan kepemilikan, tenaga kerja, ini yang masih kita rumuskan. Jakarta sedang dibantu dengan konsultan, bogor juga begitu," jelas dia.Rencananya, angkot hanya akan beroperasi di daerah pinggiran dan berperan sebagai pengumpan atau feeder Trans Pakuan
Sekian berita Motor terbaru dari kami mengenai Pengembangan Trans Pakuan Di Bogor Mendesak. Harapan kami artikel seputar Motor yang berjudul Pengembangan Trans Pakuan Di Bogor Mendesak ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Arena Motor untuk mendapatkan beita seputar Motor setiap harinya.